Hallo Bosku!
Mentari mulai terlihat di ufuk timur, membawa cahaya untuk mengawali pagi,
Mimpi bagi saya adalah sebuah penyemangat hari, pengawal terbaik untuk memberikan ide-ide baru dalam mencapai tujuan.
Saya percaya setiap dari kita yang memiliki mimpi dan cita-cita dan berusaha untuk mewujudkannya adalah pejuang terbaik dalam hidup, Entah dalam prosesnya kita gagal atau berhasil, jadikanlah proses dalam mengejar mimpi sebagai guru terbaik dalam hidup. Saya juga percaya dengan terus bermimpi dan mewujudkannya kita dapat meraih apa yang menjadi tujuan kita.
Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah saya bekerja sebagai PNS di Balai Pemasyarakatan, Sedangkan Ibu adalah ibu rumah tangga yang sedari saya kecil menjual sayur dari kebun depan rumah untuk di jual kembali ke pasar. Melihat semangat keduanya sungguh kuat, terkadang ada pilu karna saya belum bisa membiayai diri sendiri untuk sekolah waktu itu, waktu itu saya masih SMP, Terbesit keinginan untuk mendapatkan penghasilan sendiri, tapi waktu terus berjalan, keinginan itu hanya terbesit dalam angan, yang saya bisa lakukan adalah membantu pekerjaan mama dan belajar semaksimal mungkin. Untungnya saya juara kelas terus dari kelas 1-3 SMP, hhe (sombong dikit).
Memasuki masa SMA/SMK saya sempat bingung memilih SMA atau SMK, dengan pertimbangan tidak ingin membebani orang tua saya masuk ke sekolah negeri yang saat itu berstandar internasional (SBI) dengan biaya gratis di SMKN 1 Balikpapan. Harapannya setelah lulus sekolah nanti saya bisa langsung masuk ke dunia kerja. Ada pengalaman yang saya dapat semasa sekolah, Sebagai anak SMK yang ingin makan gratis biasanya kami sering ikut seminar gratis. Ketika itu saya menghadiri seminar kewirausahaan dengan pembicara James gwee, Seminar berlangsung seru dan ramai karna dari seluruh sekolah hingga universitas sepertinya di undang. Alhasil ketika seminar tersebut berakhir, di akhir acara MC mengumumkan akan ada seminar lanjutan bagi peserta terpilih dengan syarat membuat satu usaha dengan berkelompok maksimal 4 orang. Lalu terbentuklah kelompok saya yang terdiri dari Saya, Resky, Hikmah, dan Indah. Sempat bingung apa Ide yang bisa kami buat untuk usaha dengan modal kecil (Maklum SMK budget terbatas), Ga di sadari saya teringat dengan makanan kesukaan saya yang sering di buatkan oleh tante saya yaitu pisang kulit lumpia, Itu merupakan pisang yang di lapisi kulit lumpia yang di dalamnya terdapat coklat kemudian di goreng, dari situ saya mulai berfikir kenapa ga buat ini sebagai usaha awal, Dengan sedikit modifikasi dari yang sebelumnnya dengan menambah beragam topping mulai dari Keju, Coklat, Strawberry, Nanas, dan berbagai macam lainnya. Dengan adanya berbagai toping tersebut kami berusaha menarik anak-anak sekolah sebagai konsumen. Kami sempat memikirkan apa nama usaha yang tepat agar mudah di ingat konsumen lalu timbulah ide Master of bANana CAke & Pastry balikpapan atau di singkat MANCAP BPN. Inilah awal mula usaha saya. Saya mulai belajar bagaimana cara melipat kulit lumpia, menggoreng dengan kematangan yang tepat hingga packaging di lakukan sendiri. Dalam tantangan wirausaha care fo nation kita di tantang untuk menjual juga, tidak sekedar membuat ide usaha.
MANCAP
Setelah persiapan sudah matang, Saya mulai memberanikan diri berjualan di sekolah, Hari pertama promosi, Saya bangun jam empat pagi untuk menyiapkan bahan, dalam trial awal saya menjual 20 MANCAP dengan harga 1 Mancap Rp 1500. Saat pertama saya tawarkan ke teman-teman mereka malah tertawa karna buat apa jualan ga? saya tak menghiraukannya dan terus mencoba melanjutkan usaha saya, masuk ke ruang guru ternyata guru-guru berminat untuk membeli langsung 2 kotak Mancap (Saya juga jual kotakan 1 Kotak isi 5 Pisang kulit lumpia), Ga disadarin temen-temen saya pada ikutan membeli dan alhasil ludes hanya dengan waktu kurang dari satu jam!. Begitu mudah ternyata untuk mendapatkan penghasilan 30 ribu hasil menjual MANCAP pertama saya, Itu mengantarkan saya untuk masuk dan belajar ke dunia usaha. Semakin hari semakin banyak pemesan berdatangan, Semakin pagi juga saya mulai bersiap, kadang sepulang sekolahpun orderan berdatangan, dan Bahkan saat saya PKL (Praktek Kerja Lapangan) saya pernah kabur sehari untuk mengantar Pesanan MANCAP (ini jangan di tiru). Yah memang lagi semangat-semangatnya memulai usaha membuat saya sedikit lupa akan pelajaran, Tapi dari situ saya belajar pengalaman baru, Mendapat hasil dari keringat sendiri, Mencari peluang dan menjalin relasi dengan konsumen. Perjalanan ga berenti disitu, Seminar yang saya ikuti pun terus berlanjut hingga tahap Grand Final, singkat cerita kami menyabet juara ke 3 Wirausaha Muda Care for Nation Balikpapan. Hasil kompetisi ini sekaligus memacu saya untuk terus mengembangkan ide, mulai MANCAP, hingga Ice Cream MANCAP. Penghasilan perhari bisa mencapai 100K, Cukup untuk jajan dan hal lainnya. Saya di sibukkan juga dengan beberapa organisasi di sekolah mulai Paskibraka, OSIS & MPK, hingga Duta Wisata. Sambil menyelam minum air promosi MANCAP terus di lakukan hingga berlanjut saya kelas 3 hingga lulus SMK.
Saat lulus SMK saya sempat mempunyai cafe kecil di tengah kota Balikpapan. Ko Bisa? Padahal kan gaada dana. Jadi Saat kelulusan tiba saya dan beberapa temen SMK ingin merencanakan untuk mengadakan PENSI sekolah, tetapi terhenti karna sesuatu hal, Tapi ada hal baik yang bisa abang petik, Sebelum sempat terhenti saya Mengajukan proposal untuk dana pensi, Saya bertemu dengan ka Riki Sonjaya, Beliau sekarang menjabat sebagai GM PT Young On Top Indonesia. Sempat berkenalan dan bercerita, Beliau bertanya kepada saya apakah sedang memiliki usaha sendiri, Gayung bersambut, ternyata ka riki memiliki sbuah cafe di tengah kota tetapi sudah tidak dia kelola karena kondisi yang kurang memungkinkan. Beliau meminta saya untuk melanjutkan mengelola cafe menggantikan dia untuk menjalankan roda bisnis cafe tersebut.
Sontak kaget karena kita baru kenal dan lansung di tawari untuk mengelola cafe. Entah apa yang di fikirkan ka riki menyerahkan cafe ke anak yang berumur 17 tahun. Saya ga begitu aja ngelewatin peluang itu saya terima peluang untuk mengelola Gaya Cafe. Setiap malam saya ke rumah ka riki untuk persiapan mengelola, mulai belajar memasak hingga pengalaman bisnis.
Suasana Gaya Cafe
Dalam mengelola cafe saya merekrut 4 karyawan yang di bagi menjadi 2 shift, Gaya Cafe di buka mulai 10 pagi hingga 11 malam. Mengelola Gaya Cafe cukup butuh pengorbanan hampir setiap pagi harus bersiap membeli bahan dan pulang jam 1 malam setiap hari. Pelajaran ini saya anggap sebagai tantangan dalam mengelola bisnis kecil. Konsistensi dan kesabaran sangat di butuhkan. 6 bulan sudah saya jalankan Gaya Cafe, Mulai dari pendapatan 20 ribu per hari hingga hampir sejuta di bilik Gaya Cafe ukuran 5x4 saya memulai pengalaman bisnis kecil ini.
Gaya Cafe
Saya sangat berterimakasih kepada ka Riki yang telah membimbing dan hingga saat ini menjadi sahabat saya. Sebuah sosok panutan pekerja keras dan pantang menyerah, dengan kecerdasan problem solving yang out of the box saya mengagumi beliau. Enam bulan berlalu, Dering telepon saya berbunyi, Sesosok suara serak terdengar dari speaker HP, Mengabarkan saya di terima menjadi salah satu Pegawai BUMN Indonesia ( PT PERTAMINA). Saya memutuskan untuk berkarir di Pertamina dan menghentikan Usaha Gaya Cafe. Bukan hanya karena di terima di Pertamina saya memutuskan untuk berhenti, Harga sewa yang terus di naikkan pengelola tempat karena semakin ramai membuat keputusan berhenti sejenak adalah yang terbaik.
Masa SMK merupakan masa terbaik yang pernah saya alami, Usia 15-17 tahun di tahun 2010-2013 adalah masa penuh pengalaman yang saya rasakan. Cara memulai sebuah usaha, Menggapai mimpi, Jatuh Bangun melaksanakan bisnis, Membangun relasi adalah satu hal yang tidak bisa di gantikan oleh apapun. Di tahun 2011 saya bercita-cita memiliki cafe, saya tuliskan cita-cita saya dalam sebuah kertas, Dengan doa dan usaha di tahun 2013 saya mencapai impian saya. Banyak cita-cita kertas yang saya tulis, Beberapa dari wishlist saya terapai dan masih ingin saya ceritakan selanjutnya. Dengan cerita ini saya ingin anak-anak muda untuk terus bermimpi, berusaha dan ga pernah berhenti membangun cita-cita. Berapapun usia kalian, Sebesar apapun Cita-Cita kalian, Saya Yakin dengan kekuatan diri kalian dan Tuhan Kalian dapat mencapainya.
Jangan pernah berhenti Bermimpi Karena percayalah Aku, Kalian, dan Kita semua bisa Menggapainya.
Salam,
Yoga Pratama
@yogpratam
#BangYogStories akan terus berlanjut semoga tulisan BangYog memberi manfaat ya!
Komentar
Posting Komentar