Langsung ke konten utama

Merangkai Mimpi, Bersinergi

Bonjour People!
Mimpi adalah rangkaian cita-cita yang menjadi nyata jika disertai usaha, Mimpi setiap insan manusia memang tak ada batasnya begitu juga usaha kita.
Pada akhirnya insan yang bisa meraih mimpi adalah ia yang mampu bertahan dan berusaha sejauh ia menggantungankan cita-citanya.


Tulisan ini akan menceritakan salah satu rangkaian mimpi saya hingga hari ini. Berawal dari awal tahun 2017 saya mengikuti kompetisi #15HariCeritaEnergi yang diadakan Kementrian ESDM RI. Kompetisi ini merupakan kompetisi menulis tentang energi terbaharukan selama 15 hari berturut-turut. Selama beberapa bulan seleksi dari 400 peserta terpilih 10 finalis dari berbagai daerah, Saya menjadi satu-satunya peserta dari Kalimantan yang lolos pada saat itu dan kemudian di undang untuk menghadiri International Clean Energy Forum (ICEF) 2017 untuk menghadiri Youth Forum dan rangkaian tes selanjutnya yaitu presentasi tulisan.


Saat Presentasi di ICEF 2017.

Saya mengambil tema tentang membangun sinergi untuk membangun negeri. Dalam hal ini saya ingin menjelaskan pentingnya kolaboraksi antara setiap elemen mulai dari pemerintah, Anak muda, Masyarakat, dan NGO ( Non Government Organization) dalam melakukan program berkelanjutan dalam bidang Renewable Energy, Saya juga menyampaikan program yang saya kampanyekan sebagai Campaingner yaitu Berbagi Terang Program.

Setelah melalui proses pemaparan presentasi dan Tanya jawab, Alhamdulillah saya berhasil menjadi Juara Pertama dari seluruh peserta seIndonesia.

Bersama IEA SouthEastAsia Manager.

Sejatinya lomba ini bukan lomba yang berlangsung singkat, untuk menulis cerita memerlukan waktu yang tidak singkat. Sebulan sebelum hari pertama menulis saya sudah menyiapkan ide-ide tulisan yang akan menjadi tema tulisan #15HariCeritaEnergi. Menyiapkan Data-data dalam tulisan saya dan juga berlatih untuk mempresentasikan seefektif dan efisien mungkin agar presentasi yang saya berikan dapat dengan jelas di terima oleh juri dan seluruh peserta youth forum.
Dari Kompetisi tersebut saya mendapat reward untuk berkunjung ke kantor pusat International Energy Agency (IEA) di Paris, Perancis untuk belajar mengenai Energi terbaharukan serta menjadi Duta Muda Indonesia untuk Paris 2018.

Kantor Pusat IEA, Paris, Perancis.

Dan akhirnya, Tahun ini tanggal 10-16 April 2018 saya berangkat ke Paris, Perancis untuk menjadi Delegasi Indonesia di Paris.
Dengan usaha yang maksimal saya percaya setiap dari tujuan kita akan terwujud. 
Salah satu daftar mimpi saya adalah mewakili Indonesia di kancah Internasional. Di tahun 2018 ini mimpi saya itu terwujud, saya mendapat kesempatan untuk mewakili Indonesia untuk menjadi delegasi dan Duta Muda Indonesia untuk Paris, Perancis.
Percayalah akan setiap mimpi yang kamu punya dan lakukan usaha terbaik untuk menggapainya.

Paris, Perancis.

Rangkaian mimpimu dan Wujudkanlah dengan Usaha terbaik dari dirimu.
Tulisan selanjutnya saya akan bercerita kegiatan selama di Paris, Perancis.



Au Revoir!
Jangan Lupa Besyukur.

Warm Hug,


BangYog
@yogpratam






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Energi Panas Bumi Indonesia

Hallo Bosku! Kemarin di #15HariCeritaEnergi BangYog ngebahas tentang pemanfaatan panas bumi di Indonesia dan Dunia. Kali ini abang bakal ngebahas mengenai panas bumi Indonesia dan tantangannya dalam pengembangannya. Energi panas bumi sebagai energi terbaharukan masih memerankan posisi penting di Indonesia. Potensi Panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi di dunia atau 28.910MW, Ini merupakan potensi terbesar yang di miliki Indonesia. Dengan terus memaksimalkan dan mengembangkan sumur-sumur panas bumi yang belum di produksi di masa yang akan datang, Indonesia akan memiliki fondasi penting dalam sektor energi terbaharukan dengan memanfaatkan energi panas bumi.  www.esdm.go.id Dari data di atas hanya 1.403,5 MW yang sudah terpasang dan terproduksi, masih ada 1.590 MW PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang masih belum terbit izin/persiapan lelang, dan 3.210 MW belum berproduksi yang tersebar dari pulau sumatera hingga timur maluku. Sebelum membahas

Refleksi 2018, Wacana 2019!

Sebuah resolusi menjadi wacana jika tidak terencana, Sebuah aksi menjadi biasa jika tak dilaksana, Janji juga tak berarti jika tak ada aksi nyata, Dan aspirasi tak tersampaikan jika tak diterapkan segera. Sama seperti wacana awal tahun, Yang rencana direalisasikan akhir tahun, Yang katanya akan lebih baik Taunya belum baik, Yang rencananya akan memulainya tapi terhambat alasan sederhana. Bagi yang sudah merealisasikan wacananya, Bersyukurlah pada yang maha kuasa, Bagi yang belum, Tetaplah berdoa dan berusaha. Apapun yang kalian rencanakan, Buat itu menjadi kebahagiaan kalian, Terus berusaha menjadi nadi yang seharusnya, Semoga kita selalu senantiasa menjadi yang terbaik, Untuk kita dan semuanya, Selamat menempuh awal yang baik dan bersiap memacu diri menjadi versi tertinggi diri sendiri. -BangYog-  Bukan termasuk mengumbar diri tapi Semoga bisa menjadi inspirasi, Dari resolusi 2018 lalu Semoga cerita ini bisa menjadi bukti bahwa tulisan

Day 1 IEA Forum, Menghirup Kenikmatan Di kota Paris

Denting jam terus bergulir, Abang sudah menyiapkan segala perlatan untuk memulai perjalanan panjang sejauh 14 jam ke benua biru. Berangkat dari Balikpapan abang menuju Surabaya kemudian menembus kota pahlawan menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu Duta Wisata Malang yang dulu juga satu keluarga Duta wisata seluruh Indonesia, Tak lama di Malang, Abang hanya 2 hari kemudian kembali ke bandara Surabaya untuk terbang menuju ibu kota. Ahh, Suasana yang sudah biasa ketika sampai di Jakarta, Macet, Ramai dan padat. Keberangkatan abang memang baru esok hari, Sengaja memang untuk stay di Jakarta agar penantian beberapa bulan lalu berjalan sesuai rencana. Penantian setelah melewati gempuran mencari ide, Merangkai kata dalam tulisan, serta melakukan aksi yang sekaligus hobi yang sukses di tahap pertama. Di tahap kedua #15HariCeritaEnergi mengulas tulisan lewat presentasi yang diuji oleh juri dari berbagai kompetensi yang akhirnya membuat salah sat