Langsung ke konten utama

EDF Siap Merugi untuk Inovasi



Hallo Bosku!
Lanjut lagi site visit BangYog di hari ke tiga IEA Forum Paris 2018. Setelah puas menjelajah dan berdiskusi di pabrik Autolib yang merupakan perusahaan electric car service dan memiliki lebih dari 3900 armada EV (Electric Vehicle) dan 5000 Charging station for EV di setiap sudut kota paris. ini juga bentuk kerjasama antara pemerintah paris dengan pemerintah swasta sebagai bentuk pengurangan polusi udara #ParisAgreement. 
Hari sudah mulai siang, Kami beranjak meninggalkan Autolib setelah kegiatan selesai. Tujuan kami berikutnya adalah EDF " Electricite De France" semacam perusahaan negaranya perancis seperti PLN jika di Indonesia. Perjalanan menempuh waktu 45 menit dari Autolib masih di Area Suburbs kota Paris.
Suasana Depan Kantor EDF. 

Sampai disana kami tercengang dan haru karena bendera Indonesia berkibar didampingin bendera Uni Eropa dan Negara Perancis, Sambutan yang sangat menyentuh bagi kami delegasi Indonesia untuk paris dalam IEA Forum 2018. Masuk dengan pengawasan cukup ketat seperti biasa kami di berikan ID ketika masuk, Tak lama kemudian kami di sambut Jacques yang juga R & D Director EDF Paris. EDF merupakan rumah lebih dari 2000 peneliti muda,

EDF Paris.

Kantor utamanya diapit oleh universitas yang dikelola langsung oleh EDF dan Fasilitas uji coba energy EDF. Sempat diajak berkeliling masuk ke markas besar EDF kami melakukan diskusi dan pemaparan materi yang di sampaikan langsung oleh R & D Director  EDF mengenai garis besar perusahaan hingga budaya riset dan pengembangan di EDF yang sangat kuat. EDF lab berani berinvestasi untuk pengembangan riset mereka, ini dapat dilihat dari keseluruhan budget yang EDF miliki, sepertiganya didedikasikan untuk Riset dan pengembangan. Ga cuman itu, mereka sangat konsisten berinvestasi untuk start-up yang memiliki kaitan erat dengan energy dan terus-menerus mencari ide-ide baru.

Sesi diskusi bersama R & D Director of EDF Perancis.

Saat sesi diskusi ada pertanyaan menarik dari ka citra ke Jacques, R & D Director di EDF lab. "Why does EDF have such a strong faith on research or start-ups? You know they can cost a lot?".

Jaqcues dengan senyumnya menjawab, " Bagi kami lebih baik merugi karena mau mencoba dan gagal, daripada melewatkan kesempatan untuk berkembang".
Prinsip ini yang di anut EDF "Siap merugi dan berani gagal untuk jadi yang pertama". Mereka siap menjadi yang pertama gagal dan yang pertama menemukan serta yang pertama berinovasi. Tidak sedikit dana yang di keluarkan untuk para inventor dari seluruh belahan dunia, bahkan jika kamu punya penemuan mengenai energy yang inovatif, kamu bisa menagajukan proposal ke EDF paris.
Saat ini EDF masih menggunakan 75% nuclear dan 25% energy terbaharukan sebagai sumber energy lisrik di Paris, Namun di tahun 2025 mereka menargetkan akan menggurangi penggunaan nuclear menjadi 50% dan menambah penggunaan Energi Terbaharukan sebesar 50% (Naik 25% dari sebelumnya).
Puas berdiskusi kami di ajak berkeliling dia area invention room, dimana pusat penemuan energy dari seluruh dunia berkumpul, Mulai dari Charging Station, Wind floating Energy system, hingga 360 Nuclear camera. 
Menarik, di paris sudah ada charging station disetiap sudut kotanya namun harus menunggu hingga 3-6 jam untuk mengisi ulang penuh baterai EV, disini EDF melakukan riset untuk mencharging Electric Car hanya dalam waktu 3 menit. Disini pun ada simulasi energy effisiensi lewat software yang mereka punya di Demo room untuk menunjukkan besaran energy yang dipunya menggunakan setiap pembangkit listrik.
Tidak hanya itu mereka juga memiliki Fasilitas untuk memanfaatkan tenaga angina di tengah gelombang laut dengan wind turbin yang mengapung. Satu lagi dari ribuan inovasi yang mereka punya adalah 360 camera yang ada di dalam reactor nuclear untuk memonitor keadaan di dalam reactor sekaligus memonitor kerusakan jika terjadi masalah dalam reactor denga penglihatan 360 derajat ke setiap detail sisi reactor.

Suasana di dalam EDF HQ.

Private tour and site visit kami di paris berakhir di EDF. Pantas saja Perancis dapat begitu maju dengan budaya mereka yang kuat dan memiliki prinsip untuk mengembangkan setiap inovasi mereka dapat menjadi pemimpin dan garda terdepan pengembangan energy terbarukan dunia. Kita bisa belajar dari mereka untuk berani berinvestasi ke anak-anak muda dan peneliti- peneliti asli Indonesia, Siap merugi untuk mencoba dan menemukan investasi dengan percaya akan kemampuan kita. Perjalanan mengetahui EDF membakar semangat kami sebagai delegasi Indonesia untuk terus berkontribusi dan bersikap dinamis dalam penyesuaian teknologi. Paris ga cuma mengajarkan tentang keindahan eiffelnya lebih dari itu mereka mengajarkan budaya dan prinsip yang baik dalam pengembangan energy terbaharukan.

Duta Muda Indonesia untuk Paris di EDF.

Akhirnya kami menyelesaikan private tour dengan berfoto bersama R & D Director Electricite De France di depan EDF HQ.




@yogpratam




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Energi Panas Bumi Indonesia

Hallo Bosku! Kemarin di #15HariCeritaEnergi BangYog ngebahas tentang pemanfaatan panas bumi di Indonesia dan Dunia. Kali ini abang bakal ngebahas mengenai panas bumi Indonesia dan tantangannya dalam pengembangannya. Energi panas bumi sebagai energi terbaharukan masih memerankan posisi penting di Indonesia. Potensi Panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi di dunia atau 28.910MW, Ini merupakan potensi terbesar yang di miliki Indonesia. Dengan terus memaksimalkan dan mengembangkan sumur-sumur panas bumi yang belum di produksi di masa yang akan datang, Indonesia akan memiliki fondasi penting dalam sektor energi terbaharukan dengan memanfaatkan energi panas bumi.  www.esdm.go.id Dari data di atas hanya 1.403,5 MW yang sudah terpasang dan terproduksi, masih ada 1.590 MW PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang masih belum terbit izin/persiapan lelang, dan 3.210 MW belum berproduksi yang tersebar dari pulau sumatera hingga timur maluku. Sebelum membahas

Refleksi 2018, Wacana 2019!

Sebuah resolusi menjadi wacana jika tidak terencana, Sebuah aksi menjadi biasa jika tak dilaksana, Janji juga tak berarti jika tak ada aksi nyata, Dan aspirasi tak tersampaikan jika tak diterapkan segera. Sama seperti wacana awal tahun, Yang rencana direalisasikan akhir tahun, Yang katanya akan lebih baik Taunya belum baik, Yang rencananya akan memulainya tapi terhambat alasan sederhana. Bagi yang sudah merealisasikan wacananya, Bersyukurlah pada yang maha kuasa, Bagi yang belum, Tetaplah berdoa dan berusaha. Apapun yang kalian rencanakan, Buat itu menjadi kebahagiaan kalian, Terus berusaha menjadi nadi yang seharusnya, Semoga kita selalu senantiasa menjadi yang terbaik, Untuk kita dan semuanya, Selamat menempuh awal yang baik dan bersiap memacu diri menjadi versi tertinggi diri sendiri. -BangYog-  Bukan termasuk mengumbar diri tapi Semoga bisa menjadi inspirasi, Dari resolusi 2018 lalu Semoga cerita ini bisa menjadi bukti bahwa tulisan

Day 1 IEA Forum, Menghirup Kenikmatan Di kota Paris

Denting jam terus bergulir, Abang sudah menyiapkan segala perlatan untuk memulai perjalanan panjang sejauh 14 jam ke benua biru. Berangkat dari Balikpapan abang menuju Surabaya kemudian menembus kota pahlawan menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu Duta Wisata Malang yang dulu juga satu keluarga Duta wisata seluruh Indonesia, Tak lama di Malang, Abang hanya 2 hari kemudian kembali ke bandara Surabaya untuk terbang menuju ibu kota. Ahh, Suasana yang sudah biasa ketika sampai di Jakarta, Macet, Ramai dan padat. Keberangkatan abang memang baru esok hari, Sengaja memang untuk stay di Jakarta agar penantian beberapa bulan lalu berjalan sesuai rencana. Penantian setelah melewati gempuran mencari ide, Merangkai kata dalam tulisan, serta melakukan aksi yang sekaligus hobi yang sukses di tahap pertama. Di tahap kedua #15HariCeritaEnergi mengulas tulisan lewat presentasi yang diuji oleh juri dari berbagai kompetensi yang akhirnya membuat salah sat