Langsung ke konten utama

Day 1 IEA Forum, Menghirup Kenikmatan Di kota Paris



Denting jam terus bergulir,
Abang sudah menyiapkan segala perlatan untuk memulai perjalanan panjang sejauh 14 jam ke benua biru. Berangkat dari Balikpapan abang menuju Surabaya kemudian menembus kota pahlawan menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu Duta Wisata Malang yang dulu juga satu keluarga Duta wisata seluruh Indonesia, Tak lama di Malang, Abang hanya 2 hari kemudian kembali ke bandara Surabaya untuk terbang menuju ibu kota. Ahh, Suasana yang sudah biasa ketika sampai di Jakarta, Macet, Ramai dan padat. Keberangkatan abang memang baru esok hari, Sengaja memang untuk stay di Jakarta agar penantian beberapa bulan lalu berjalan sesuai rencana. Penantian setelah melewati gempuran mencari ide, Merangkai kata dalam tulisan, serta melakukan aksi yang sekaligus hobi yang sukses di tahap pertama. Di tahap kedua #15HariCeritaEnergi mengulas tulisan lewat presentasi yang diuji oleh juri dari berbagai kompetensi yang akhirnya membuat salah satu bucketlist abang menjadi nyata. Mewakili Indonesia di kancah Internasional, Ke "Paris" menuju kota mode untuk menghadiri Undangan International Clean Energy Forum by International Energy Agency Paris, Perancis. Peralatan siap, Sehari di Jakarta sempat memanfaatkan waktu bercerita ke mentor abang yang juga menjabat GM PT Young On Top Indonesia "Ka Riki Sonjaya" disamping itu abang juga menginap di Apartementnya seperti biasanya ngobrol santai sambil diskusi tentang sinetron orang ketiga, haha. Lebih dari itu Abang selalu mendapat sesuatu ketika berbicara dengan Ka Riki entah itu ilmu bisnis atau sekedar personality, Selalu menyenangkan ngobrol berfaedah dengan doi. Jam sudah pukul 10 pagi saya, Luca sebagai delegasi Indonesia dan Mba dian serta Mba ria sebagai perwakilan kementerian ESDM RI mengajak kami berangkat bareng menuju ke SOETA. Sampai dengan bawaan koper mamak" yang tidak sedikit digabung dengan yang lain kami bertemu lagi dengan mba Citra sebagai Delegasi ke Tiga yang ikut bersangkat ke Paris. Voice call Penerbangan kami sudah terdengar, dari Jakarta kami menuju ke Singapore untuk Transit sejenak, Masi ada 2 jam sebelum keberangkatan Singapore-Paris. Wisata bandara jadi salah satu yang kami berlima lakukan. Sekedar foto dan berandai-andai apa saja yang kita lakukan sesampai Kota mode dunia. Jam menunjukkan waktu keberangkatan, rasa tak sabar, penasaran dan bahagia atas penantian belajar, berdiskusi dan mengambil ilmu sudah meluap. Kami lewati lebih 13 jam di pesawat yang super nyaman dengan makanan yang selalu buat kami kenyang. Perjalanan melintas dari Asia Ke Eropa cukup menguras tenaga tapi itu dikalahkan oleh semangat rasa penasaran kami.


 Kedatangan di Bandara Charles De Gaulle.


Sampai di bandara Charles de Gaulle Paris antrian panjang menyelimuti pintu keluar, tidak heran memang karna Paris jadi salah satu destinasi terpopuler dari seluruh dunia, apalagi di bulan-bulan april-mei ini. Sampai-sampai petugas bandara membuat line tambahan yang sebelumnya 4 di tambah menjadi 7 row. Dengan cekatan dan pengaturan yang gesit dari petugas bandara antrian langsung melesat berkurang. Keluar bandara kami langsung disambut supir yang di sewa khusus untuk menjemput kami ke Hotel, Vladimir namanya. Sejenak aku berfikir kita akan naik metro atau bus. Tapi dijemput langsung tanpa hambatan sekaligus menikmati jalanan paris juga menarik, Mulai melewati stadion Klub Kota Paris sampai Pengkolan bangunan yang akhirnya mengantarkan kami ke destinasi pertama "Kantor KBRI Indonesia untuk Paris" untuk sowan (bersilahturahmi) dan melaporkan kedatangan kami sekaligus menemani mba ria dan dian mengambil surat dinas.

Kantor Kedutaan Besar RI untuk Paris.

Selesai dari KBRI kami melesat ke hotel kami tapi di perjalanan ke hotel kami ternyata melewati La Tour Eiffel (Menara Eiffel), Destinasi paling wajib kalo ke Paris. Vladimir dengan senang hati memberi kami waktu untuk sekedar berfoto dan menikmati udara dan kenikmatan suasana Paris di Pagi Hari yang Cerah namun dingin. Bagaimana tidak, suhu saat itu 16 derajat Celcius namun matahari bersinar terik. Sedikit Puas kami harus melanjutkan perjalanan ke hotel kami yang berjarak hanya 800 meter dari menara Eiffel. Kurang dari 2 menit kami sampai di hotel Wallace tempat kami menginap tepat di pusat kota paris, Hanya 200 meter ke metro (stasiun kereta bawah Tanah) dan setiap sudut penuh sesak dengan toko makanan serta banyak lagi. Masuk hotel, Ambil Kunci kamar, beres-beres dikit. kami mulai berjalan cepat kearah lift hotel dan menuju destinasi selanjutnya untuk makan siang dan briefing di kantor Pusat IEA (International Energy Agency) Paris. Kenikmatan di paris itu ga cuman tempat wisatanya tapi suasana setiap bangunan, keramahan warganya dan pemandangan yang ciamik di setiap sudut kotanya. Berjalanan jadi pilihan kami untuk ke kantor IEA  sambil menikmati kota Paris, Kantor IEA hanya berjarak 150 meter dari menara Eiffel. Tiga puluh menit berjalan kami sampai di IEA di sambut Kieran yang juga Souhteast Asia IEA Manager.

Kantor IEA Paris, Perancis.

Tak lama berselang kami berjalan santai masuk dan mengurus administrasi untuk membuat badge setelah itu berkeliling dan makan siang sambil ngbrol santai tentang paris.

IEA Paris.

Saat itu juga kami di Briefing untuk persiapan presentasi di depan anggota IEA mengenai Renewable Energy in Indonesia, Deg-degan, Senang, dan Ga sabar untuk menuntaskan presentasi esok hari dan kembali menelusuri setiap sudut kota paris. Dua jam berlalu makanan kami hampir tak bersisa yang saya kagum disini proses pengolahan sampahnya juga efisien dan bersih. Pemilahan sampahnya sangat baik disesuaikan menurut jenisnya dan kebiasaan warga disini sangat baik untuk memilah sampah setelah makan.

Pengolahan sampah di Kantor IEA.

Selesai dari kantor IEA kami menuju OEDC (Organization for Economic Co-Operation and Development) untuk menerima beasiswa( aka Uang Saku) selama di Paris,

Kantor OEDC Paris.

Perjalanan kami cukup panjang dengan estimasi hampir 1 jam dari Kantor IEA ke OEDC tapi pemandangan dan keunikan setiap sudut kota Paris menghapus kelelahan kami.

Suasana Menuju OEDC Paris.

Terima kasih atas google maps yang membantu kami sampai tujuan sampai disana kami melewati pengamanan berlapis untuk mengambil dana kami yang di sponsori oleh IEA Paris.

Badge OEDC.

Voila! Proses administrasi tuntas dan Akhirnya disamping masih JetLag kami juga selesai dengan agenda di OEDC, Kami bergegas untuk menjelejah sedikit di kota Paris sambil refreshing sebelum presentasi esok di kantor pusat IEA.

Otw to Arc de Triomphe.

Selesai dari OEDC, Arc de Triomphe menjadi destinasi pilihan kami cukup dengan 3 euro kami sudah bisa pulang pergi dan kembali ke hotel tempat kami menginap menggunakan metro. Destinasi satu ini adalah destinasi yang popular yang merupakan salah satu monument bersejarah dalam kemenagan perang perancis. Monumen ini di bangun untuk menghormati orang-orang yang berjuang untuk prancis.

Saat di Arc de Triomphe.


Puas refreshing sejenak kami mengarungi jalanan paris sekaligus menuju hotel untuk mempersiapkan presentasi besok di kantor pusat IEA paris. Kebab turki + pemandangan menara Eiffel dari jauh menutup hari pertama dan senja pertama kami di kota penuh cinta. Menghirup kenikmatan sejenak di kota Paris jadi salah satu semangat kami untuk menampilkan presentasi serta ide untuk diskusi kami besok dalam Forum International Energy Agency Paris 2018.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Energi Panas Bumi Indonesia

Hallo Bosku! Kemarin di #15HariCeritaEnergi BangYog ngebahas tentang pemanfaatan panas bumi di Indonesia dan Dunia. Kali ini abang bakal ngebahas mengenai panas bumi Indonesia dan tantangannya dalam pengembangannya. Energi panas bumi sebagai energi terbaharukan masih memerankan posisi penting di Indonesia. Potensi Panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi di dunia atau 28.910MW, Ini merupakan potensi terbesar yang di miliki Indonesia. Dengan terus memaksimalkan dan mengembangkan sumur-sumur panas bumi yang belum di produksi di masa yang akan datang, Indonesia akan memiliki fondasi penting dalam sektor energi terbaharukan dengan memanfaatkan energi panas bumi.  www.esdm.go.id Dari data di atas hanya 1.403,5 MW yang sudah terpasang dan terproduksi, masih ada 1.590 MW PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang masih belum terbit izin/persiapan lelang, dan 3.210 MW belum berproduksi yang tersebar dari pulau sumatera hingga timur maluku. Sebelum membahas

Merangkai Mimpi, Bersinergi

Bonjour People! Mimpi adalah rangkaian cita-cita yang menjadi nyata jika disertai usaha, Mimpi setiap insan manusia memang tak ada batasnya begitu juga usaha kita. Pada akhirnya insan yang bisa meraih mimpi adalah ia yang mampu bertahan dan berusaha sejauh ia menggantungankan cita-citanya. Tulisan ini akan menceritakan salah satu rangkaian mimpi saya hingga hari ini. Berawal dari awal tahun 2017 saya mengikuti kompetisi #15HariCeritaEnergi yang diadakan Kementrian ESDM RI. Kompetisi ini merupakan kompetisi menulis tentang energi terbaharukan selama 15 hari berturut-turut. Selama beberapa bulan seleksi dari 400 peserta terpilih 10 finalis dari berbagai daerah, Saya menjadi satu-satunya peserta dari Kalimantan yang lolos pada saat itu dan kemudian di undang untuk menghadiri International Clean Energy Forum (ICEF) 2017 untuk menghadiri Youth Forum dan rangkaian tes selanjutnya yaitu presentasi tulisan. Saat Presentasi di ICEF 2017. Saya mengambil tema tentang memb