Langsung ke konten utama

AIR MATA BAHAGIA #LOMBOKBANGKIT DI PEMENANG


Tim Relawan di Sembalun, Lombok, NTB.

Dua puluh empat September dua ribu delapan belas, Pagi hari bersinar cerah seakan siap mendampingi kami memulai hari. Setelah istirahat yang cukup semalam hari ini kami memulai perjalanan kembali mengantarkan logistic ke salah satu daerah di Lombok. Kami bersiap mulai dari jam lima pagi, Setelah bergantian mandi kami mempersiapkan logistic apa saja yang akan di bawa nanti. Hari ini kami akan menempuh kembali perjalanan sekitar 3 jam ke Sembalun bagian Utara tepat di bawah kaki gunung kerinci. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang terdampak cukup parah. Dalam perjalanan kami melihat banyak sekali rumah rata oleh tanah bahkan ada beberapa jembatan yang runtuh tak bersisa, Namun ada beberapa jalan yang kembali di bangun sebagai jalur evakuasi dan pengantaran logistic menuju sembalun. Kami melewati banyak jalan ekstrim dengan kelokan tajam dan jalan menanjak, beberapa kali supir kami memperlambat laju kendaraan untuk memastikan dapat melewati jalan kecil yang berliku. Tapi kami takjub melihat Pemandangan dalam perjalanan masih terpampang indah gunung-gunung dan perkebunan masi tertata rapi seakan taada gempa melanda. Sebaliknya, Setelah melewati jalanan tajam berliku kami sampai di salah satu desa sembalun, Pemandangannya sangat mengiris hati puluhan rumah rata dengan tanah masjid hancur total, Namun kini mereka mulai kembali bangkit membangun rumah-rumah sementara membuat tempat ibadah darurat dengan dana yang ada. PERTAMINA Peduli juga ikut membantu pembangunan rumah dan menyediakan sembako disini. 

Susu UHT untuk adik-adik di Sembalun.

Saat kami sampai kami langsung bergegas memindahakan sembako dan bantuan lainnya. Kami juga mengobrol ke warga serta pemuda sekitar. Tak lupa disini kami juga mengadakan trauma healing ke adik-adik Desa Sembalun. Beberapa games kami adakan dan susu kami juga sediakan, Sangking serunya kami mengajak mereka bernyanyi Bersama untuk menghibur mereka dan menghilangkan rasa trauma akibat gempa. Kegiatan di sembalun berlalu hingga sore hari, Setelah mengobrol dengan warga, melakukan trauma healing dan memberi beberapa bantuan kami beranjak kembali ke posko Ampenan, Mataram untuk beristirahat. Senja sudah mulai tenggelam kami perkirakan akan sampai di posko jam delapan malam hari ini. Besok kami akan memulai kembali melakukan trauma healing ke tiga tempat sekaligus berpamitan karna esok adalah hari terakhir kami berkeliling Lombok untuk menjadi relawan trauma healing.


Trauma Healing di Sembalun.

Entah mengapa delapan hari kami disini selalu dipenuhi semangat saat mengawali pagi, Serasa Lelah tak berasa karna menjadi relawan senangnya tak terkira. Seperti biasa kami awali hari ini pagi-pagi sekali, Mempersiapkan banyak hadiah dan makanan untuk dibagikan saat trauma healing ke adikadik korban gempa Posko 1 & 3 di Pemenang. Satu jam perjalanan kami tempuh dari Ampenan ke pemenang melewati pusuk dengan jalanan turun yang berkelok tajam, tengah hari kami sampai di Pemenang. Kami mengobrol dengan warga sekitar terlebih dahulu perihal kegiatan yang akan kami lakukan hari ini. Tepat jam dua siang kami memulai kegiatan trauma healing 60 anak di posko 3 sudah berkumpul, sebenarnya jam segini adalah jam mereka untuk mengaji tapi tim relawan SP Mathilda meminta sedikit waktu untuk melakukan trauma healing, Senang rasanya bisa kembali ke Posko pemenang, Lombok Barat untuk menghibur adik-adik. Kami memulai dengan games seru dan nyanyian jari berhitung. BangYog juga membawakan Dongeng tentang Kejujuran seekor keledai yang membantu beruang, suatu hari beruang kehilangan sebuah benda yang sangat berharga namun keledai menemukan benda berharga beruang dan mengembalikannya (Versi Singkatnya). Dengan cerita yang memiliki makna kami harap mereka bisa mengambil hikmah dari setiap cerita yang kami sampaikan. 

Mendongeng di Posko 3 Pemenang.

BangYog dan tim juga mengadakan tanya jawab dan pembagian hadiah, Sampai di akhir kunjungan kami menguraikan maksud kami untuk berpamitan, Tanpa disadari hampir semua adik-adik korban gempa mengalirkan air mata haru seakan tak mau kami beranjak pulang kembali.

 BangYog baru beberapa hari disini tapi ikatan BangYog dengan adik-adik terasa seperti keluarga dekat, dalam hati kami merasa sangat sedih karna harus meninggalkan mereka. Kami seperti tidak ingin pulang saat kami mulai meninggalkan adik-adik untuk beranjak ke posko selanjutnya. Air mata mereka mengalir semakin deras ketika BangYog dan tim menuju ke kendaraan, BangYog melihat dengan kepala mata BangYog sendiri mereka menangis haru. Salah satu anak perempuan bernama lia berkata ke kami " Ka Yoga kenapa si harus pulang, kan baru sebentar disini (Sambil menangis tersedu-sedu) ". Insyaallah nanti kalo ka yoga ada kesempatan ka Yoga bakal balik lagi ya, Sementara ka Yoga pulang dulu ke Balikpapan, Jawabku seraya menelus kepala mereka. Sedih rasanya harus berakhir singkat sekali perjalanan relawan BangYog dan tim SP Mathilda, Tapi kami harus kembali ke Balikpapan untuk memulai pekerjaan kembali. 

BangYog & Tim Relawan di TPA Posko 3.
TPA ini diBangun oleh PERTAMINA sebagai sarana belajar Agama sementara.

Sebelum beranjak ke Posko 1 saya berpamitan ke pak Kepala Dusun H.Farkhan dan warga. Pelukan semangat ke pak Kepala Dusun Posko 1 dan bantuan yang kami bawa Semoga bisa terus membantu warga di pemenang, Lombok. Tetap semangat pak jika perlu apapun itu kami & PERTAMINA siap membantu, Ujarku.

Bersama Pak Kepala Dusun Posko 3 Pemenang.


Selesai di Posko 3 BangYog beranjak ke Posko 1, BangYog bercerita tentang kisah perlombaan beruang dengan macan tutul inti dari cerita ini adalah tentang semangat pantang menyerah yang ditunjukkan beruang, Walaupun dia lambat dia tetap bisa menang melawan macan yang cepat. BangYog selalu berpesan untuk jangan pernah menyerah, tetap tabah dan kalian memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita. 

Trauma Healing di Posko 1 Pemenang.

Selesai mendongeng BangYog memberi games, siapa yang bisa mendongeng seperti BangYog, BangYog akan berikan boneka special milik BangYog bagi yang berani maju menceritakan Dongeng. Aku tersenyum salah satu anak mengacungkan jari, Putri namanya. Putri menceritakan Dongeng tentang kejujuran walaupun BangYog membantu membisikkan narasinya di belakang tapi keberanian Putri patut diacungi jempol. Boneka tangan berwujud keledai jadi hadiah special BangYog untuk Putri. BangYog juga sempat berpesan untuk menjaga boneka itu, kaka yakin putri dan temen-temen disini adalah anak-anak yang kuat, yang bisa membangun kembali Lombok di masa depan. 

Boneka Tangan BangYog untuk Putri (Anak Korban gempa Lombok).

Tak lupa BangYog berpamitan ke adik-adik Posko 1 disini mereka kembali menangis haru, karna kami akan segera pulang. Posko 1 & 3 merupakan posko yang paling sering kami kunjungi saat di Lombok tak ayal kami merasa sangat dekat satu sama lain. 

BangYog mencoba menguatkan mereka, Bahwa merekalah ,Mutiara Lombok yang sebenarnya. Yang akan menjadi pemimpin nantinya, Tak lupa BangYog juga mengucapkan selamat tinggal ke salah satu sahabat BangYog disini Irfan namanya, Dia berumur 20an tahun. Kutitipkan jam tanganku ke dia sebagai kenang-kenangan dan berpesan untuk menjaga dan terus membimbing adik-adik di Posko 1.
Relawan SP Mathilda Bersama adik-adik Posko 1 pemenang.

Meninggalkan posko 3 & 1 sangat berat bagi BangYog secara pribadi, Abang bakal kangen dengan canda tawa mereka, Senyum bahagia mereka dan semua hal tentang Lombok di pemenang. Berat rasanya untuk berpisah tapi kami harus beranjak kembali, Waktu sudah menunjukkan puku 16.30 kami masi harus ke satu posko terakhir untuk melakukan trauma healing atas permintaan mas opick driver kami, karna di tempatnya anak-anak juga ingin mendengarkan Dongeng dan trauma healing, ujar beliau. Satu jam perjalanan dari pemenang menuju Dasan Tapen, Mobil kami melesat cepat, sempat tertahan oleh macet sebentar perjalanan kami berlanjut, Pukul 17.45 kami sampai di Desa Dasan Tapen. Riuh anak-anak kembali menggema, Senja kali ini ditemani antusiasme adik-adik korban gempa di Dasan Tapen. BangYog menceritakan Dongeng di selingin games dan pembagian hadiah. Empat puluh lima menit berlalu, Disini anak-anaknya sangat antusias dan sangat aktif.Suara adzan berkumandang tepat setelah kegiatan dibubarkan. Foto Bersama jadi satu yang wajib untuk kenang-kenangan. Dari pagi hingga sore kami marathon berkeliling dan bercerita, Lelah? tidak. Senang? Sangat!

Trauma Healing di Desa Dasan Tapen, Lombok.

Penulis Bersama warga Desa Dasan Tapen, Lombok.

Perjalanan delapan hari adalah waktu yang sangat cepat, Kenangan di pulau ini sangat indah, seperti tak ingin kembali ke rutinitas rasanya. Air mata haru, senyum bahagia, Antusiasme dan riuh tawa adik-adik terus terngiang di telinga BangYog. Kami selalu berusaha semaksimal mungkin memberi yang terbaik yang kami bisa, Menjadi relawan adalah sebuah kehormatan. Kami bahagia atas apa yang kami lakukan, keringat berubah menjadi bahagia. Lelah menjadi semangat yang tiada tara. Menyemangati mereka adalah kewajiban kita. Sebagai SATU INDONESIA kita adalah saudara. Cerita LOMBOK BANGKIT jilid 3 menjadi penuntas BangYogStories kali ini. Semoga apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan musibah saudara kita di Lombok. Dengan segala kerendahan hati kami sangat berbahagia menjadi relawan, Karna sesungguhnya relawan itu tidak dibayar bukan karna Tak bernilai tapi karena TAK TERNILAI.




Salam,



BangYog
Perjalanan BangYogStories juga dapat diikuti di Instagram ''@Yogpratam"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Energi Panas Bumi Indonesia

Hallo Bosku! Kemarin di #15HariCeritaEnergi BangYog ngebahas tentang pemanfaatan panas bumi di Indonesia dan Dunia. Kali ini abang bakal ngebahas mengenai panas bumi Indonesia dan tantangannya dalam pengembangannya. Energi panas bumi sebagai energi terbaharukan masih memerankan posisi penting di Indonesia. Potensi Panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi di dunia atau 28.910MW, Ini merupakan potensi terbesar yang di miliki Indonesia. Dengan terus memaksimalkan dan mengembangkan sumur-sumur panas bumi yang belum di produksi di masa yang akan datang, Indonesia akan memiliki fondasi penting dalam sektor energi terbaharukan dengan memanfaatkan energi panas bumi.  www.esdm.go.id Dari data di atas hanya 1.403,5 MW yang sudah terpasang dan terproduksi, masih ada 1.590 MW PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang masih belum terbit izin/persiapan lelang, dan 3.210 MW belum berproduksi yang tersebar dari pulau sumatera hingga timur maluku. Sebelum membahas

Merangkai Mimpi, Bersinergi

Bonjour People! Mimpi adalah rangkaian cita-cita yang menjadi nyata jika disertai usaha, Mimpi setiap insan manusia memang tak ada batasnya begitu juga usaha kita. Pada akhirnya insan yang bisa meraih mimpi adalah ia yang mampu bertahan dan berusaha sejauh ia menggantungankan cita-citanya. Tulisan ini akan menceritakan salah satu rangkaian mimpi saya hingga hari ini. Berawal dari awal tahun 2017 saya mengikuti kompetisi #15HariCeritaEnergi yang diadakan Kementrian ESDM RI. Kompetisi ini merupakan kompetisi menulis tentang energi terbaharukan selama 15 hari berturut-turut. Selama beberapa bulan seleksi dari 400 peserta terpilih 10 finalis dari berbagai daerah, Saya menjadi satu-satunya peserta dari Kalimantan yang lolos pada saat itu dan kemudian di undang untuk menghadiri International Clean Energy Forum (ICEF) 2017 untuk menghadiri Youth Forum dan rangkaian tes selanjutnya yaitu presentasi tulisan. Saat Presentasi di ICEF 2017. Saya mengambil tema tentang memb

Day 1 IEA Forum, Menghirup Kenikmatan Di kota Paris

Denting jam terus bergulir, Abang sudah menyiapkan segala perlatan untuk memulai perjalanan panjang sejauh 14 jam ke benua biru. Berangkat dari Balikpapan abang menuju Surabaya kemudian menembus kota pahlawan menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu Duta Wisata Malang yang dulu juga satu keluarga Duta wisata seluruh Indonesia, Tak lama di Malang, Abang hanya 2 hari kemudian kembali ke bandara Surabaya untuk terbang menuju ibu kota. Ahh, Suasana yang sudah biasa ketika sampai di Jakarta, Macet, Ramai dan padat. Keberangkatan abang memang baru esok hari, Sengaja memang untuk stay di Jakarta agar penantian beberapa bulan lalu berjalan sesuai rencana. Penantian setelah melewati gempuran mencari ide, Merangkai kata dalam tulisan, serta melakukan aksi yang sekaligus hobi yang sukses di tahap pertama. Di tahap kedua #15HariCeritaEnergi mengulas tulisan lewat presentasi yang diuji oleh juri dari berbagai kompetensi yang akhirnya membuat salah sat