Langsung ke konten utama

Gerakan Bersama Konservasi Energi Indonesia

Hallo Bosku!

Pemuda bukan hanya kumpulan anak muda yang hanya bisa membuat kritik terhadap pemangku kepentingan tapi pemuda adalah sekumpulan generasi penerus bangsa yang bahu membahu membuat perubahan positif dan memberi solusi disegala aspek dalam memajukan bangsa.
Perubahan dapat tercipta jika di lakukan bersama-sama. Begitupun dengan penggunaan Energi Bersih Terbaharukan, Bukan hanya pemerintah yang harus merubah tapi kita sebagai masyarakat & anak muda juga harus berubah di mulai dari diri kita sendiri dan daerah masing - masing dengan menghemat energi merupakan salah satu langkah yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah.

Pada bulan februari 2016 lalu saya terpilih dan menjadi perwakilan pemuda mewakili pulau Kalimantan untuk menghadiri Youth Forum-Bali Clean Energy Forum 2016.

Penulis Saat Menghadiri BCEF 2016



Bali Clean Energy Forum (BCEF) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, memperkenalkan CoE pada komunitas nasional dan global. Selain itu, Indonesia juga hendak menunjukkan perubahan arah pembangunan terkait sektor energi yang tengah berlangsung. (bcef.edsm.go.id)

Forum ini juga akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan pertama Misi Inovasi (Mission Innovation), yaitu pernyataan bersama 20 negara dalam Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim 2015 di Paris, Perancis,untuk menghidupkan kembali dan mempercepat inovasi energi bersih global, baik dari publik dan sektor swasta, agar energi bersih terjangkau masyarakat internasional.

Forum ini tidak hanya dihadiri oleh pemangku kebijakan dan business leader tapi juga mengundang dan memilih sesuai dengan criteria dan aksi yang dilakukan setiap pemuda di daerahnya masing-masing,
Terkait perwakilan delegasi pemuda dan komunitas muda, Indonesia memiliki aset orang muda sejumlah 65 juta jiwa di seluruh nusantara (jumlah terbesar dalam sejarah negara ini). Mereka punya keterlibatan tinggi pada isu perubahan iklim dan energi di tingkat nasional dan internasional yang berdampak pada produktivitas mereka, terutama terlihat dalam keterwakilan mereka di komunitas-komunitas kreatif yang bergerak di isu lingkungan hidup dan pendidikan. Forum diskusi komunitas muda akan mendorong rencana aksi dan komitmen bersama menjadi sebuah gerakan transformasi energi bersih nasional yang masif dan kreatif dengan menggunakan teknologi jejaring media sosial.


Bersama Perwakilan Pemuda di Youth Forum BCEF 2016



Nah, dalam Youth Forum BCEF membagi aksi besar menjadi 3 bagian yaitu::
1.ADVOKASI
  1. Meminta pemerintah memberikan dukungan terhadap gerakan komunitas muda yang mendukung energy baru terbaharukan.
  2. Membuka akses info terhadap pendanaan / program komunitas muda
  3. Peningkatan kapasitas mellui keterbukaan informasi ,data, hasil riset terkait energy baru terbaharukan
  4. Adanya platform yang bias diakses publik untuk sekarang bisa di cek di bijakenergi.id
  5. Pelatihan karang taruna atau organisasi masyarakat lain yg dpt memfasilitasi orang muda di lingkup yang lebih luas.

2.KAMPANYE
  1. Menentukan target anak muda usia 17-30 tahun untuk ikut perpartisipasi kegiatan hemat energi dengan target peningkatan 10  juta anak muda / tahun yang dapat di rangkul utk menjadi pioneer hemat energy yang akan dikoordinasikan oleh delegasi BCEF dari masing” daerah
  2. Efisiensi energy/hemat listrik dimulai dari gaya hidup
  3. Membangun koordinasi melalui platform online yang dapat diakses oleh target audience secara nasional
3. PENDIDIKAN ENERGI

Pendidikan energi berupa edukasi ke siswa sekolah dimulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah untuk melakukan penghematan energi dan menggunakan energi terbaharukan sebagai langkah konservasi energi.
Pendidikan Energi juga di lakukan oleh komunitas Bengkel Energi sebagai salah satu komunitas muda yang bergerak untuk mengedukasi kaula muda.

Tiga aksi besar di atas tentu tidak dapat kita lakukan sendiri tetapi harus bekerja bersama untuk mewujudkan aksi tersebut. Dalam 3 aksi tersebut tercipta sebuah aksi besar yang berkaitan dan merupakan salah satu program dari kementerian ESDM yang telah di jalankan yaitu Gerakan Potong 10 persen.

Gerakan Potong 10% merupakan aksi bersama yang melibatkan pemerintah, pelaku bisnis/industri, organisasi masyarakat sipil, dan individu, untuk menghemat 10% konsumsi energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. “Konservasi sebenarnya yang paling mudah dilakukan di antara program EBT yang lain, namun ini adalah perubahan perilaku, maka dari itu harus ada gerakan untuk memulainya, yakni kampanye Potong 10%,” tutur Rida Mulyana. ( bcef.esdm.go.id )

Pembacaan Nota Kesepahaman Potong 10% Balikpapan


Program Potong 10% juga dilaksanakan secara serentak di 3 kota pada 21 mei 2017 lalu. Tiga kota tersebut adalah Balikpapan, Makassar, dan Denpasar. Sebuah langkah yang baik untuk memulai melakukan konservasi energi dengan menghemat pemakaian energi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam program potong 10% di Kota Balikpapan terdapat 4 nota kesepahaman antara Pemerintah Kota dan Provinsi (Diwakili Walikota Balikpapan dan Gubernur KalTim), Kementrian ESDM (Diwakili Direktur Jendral EBTKE Bpk.Rida Mulyana), dan Perwakilan Komunitas dan Masyarakat (Diwakili Yoga Pratama Selaku Ketua Earth Hour Balikpapan).

Berikut 4 Nota Kesepahaman Potong 10% Kota Balikpapan:

  1. Mengingat kebutuhan konsumsi energi yang terus meningkat dan menurunnya jumlah cadangan energi fosil, menuntut kesadaran segenap pihak untuk bersama-sama melakukan penghematan 10% untuk membantu memberikan akses listrik kepada saudara-saudara kita di daerah terpencil.
  2. Pemerintah bersama masyarakat sepakat untuk melakukan gerakan penghematan energi "POTONG 10%".
  3. Membentuk dan mendukung Forum Komunikasi Bijak Energi sebagai sosialitator dan pengawal program potong 10% yang anggotanya terdiri dari masyarakat, pemuda, dan komunitas di Balikpapan.
  4. Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut perubahan gaya hidup untuk menerapkan pemakaian listrik secara efisien dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan kedaulatan energi dengan langkah-langkah aksi sebagai berikut:
    • Mematikan lampu saat keluar ruangan
    • mematikan mencabut alat elektronik saat tidak digunakan
    • mengatur suhu pendingin ruangan pada suhu 24 derajat Celcius
    • menggunakan lampu dan alat elektronik hemat listrik.
Dari 4 nota tersebut diharapkan masyarakat Indonesia dan warga kota Balikpapan dapat melakukan langkah-langkah dalam mendukung program Potong 10%. Yang nantinya jika terwujud dapat memberikan akses listrik kedaerah terpencil dari hasil penghematan energi yang dilakukan setiap kota di Indonesia.
Program Potong 10% memerlukan kerjasama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat agar dapat terwujud. Dengan menghemat energi dan listrik di kantor, mematikan alat elektornik yang tak terpakai saat dirumah merupakan langkah yang bisa kita lakukan untuk mendukung Program Potong 10%.
Selain menghemat energi Potong 10% juga merubah gaya hidup masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan energi listrik dan juga dapat menghemat pengeluaran penggunaan listrik per bulannya.
Tentu mudah bukan?!

YUK,Mulai Bijak Menggunakan Energi dimulai dari diri sendiri dan Kotamu!
Cek www.esdm.go.id juga ya untuk informasi seputar energi!


Salam #15HariCeritaEnergi,


Yoga Pratama


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Energi Panas Bumi Indonesia

Hallo Bosku! Kemarin di #15HariCeritaEnergi BangYog ngebahas tentang pemanfaatan panas bumi di Indonesia dan Dunia. Kali ini abang bakal ngebahas mengenai panas bumi Indonesia dan tantangannya dalam pengembangannya. Energi panas bumi sebagai energi terbaharukan masih memerankan posisi penting di Indonesia. Potensi Panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi di dunia atau 28.910MW, Ini merupakan potensi terbesar yang di miliki Indonesia. Dengan terus memaksimalkan dan mengembangkan sumur-sumur panas bumi yang belum di produksi di masa yang akan datang, Indonesia akan memiliki fondasi penting dalam sektor energi terbaharukan dengan memanfaatkan energi panas bumi.  www.esdm.go.id Dari data di atas hanya 1.403,5 MW yang sudah terpasang dan terproduksi, masih ada 1.590 MW PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang masih belum terbit izin/persiapan lelang, dan 3.210 MW belum berproduksi yang tersebar dari pulau sumatera hingga timur maluku. Sebelum membahas

Refleksi 2018, Wacana 2019!

Sebuah resolusi menjadi wacana jika tidak terencana, Sebuah aksi menjadi biasa jika tak dilaksana, Janji juga tak berarti jika tak ada aksi nyata, Dan aspirasi tak tersampaikan jika tak diterapkan segera. Sama seperti wacana awal tahun, Yang rencana direalisasikan akhir tahun, Yang katanya akan lebih baik Taunya belum baik, Yang rencananya akan memulainya tapi terhambat alasan sederhana. Bagi yang sudah merealisasikan wacananya, Bersyukurlah pada yang maha kuasa, Bagi yang belum, Tetaplah berdoa dan berusaha. Apapun yang kalian rencanakan, Buat itu menjadi kebahagiaan kalian, Terus berusaha menjadi nadi yang seharusnya, Semoga kita selalu senantiasa menjadi yang terbaik, Untuk kita dan semuanya, Selamat menempuh awal yang baik dan bersiap memacu diri menjadi versi tertinggi diri sendiri. -BangYog-  Bukan termasuk mengumbar diri tapi Semoga bisa menjadi inspirasi, Dari resolusi 2018 lalu Semoga cerita ini bisa menjadi bukti bahwa tulisan

Day 1 IEA Forum, Menghirup Kenikmatan Di kota Paris

Denting jam terus bergulir, Abang sudah menyiapkan segala perlatan untuk memulai perjalanan panjang sejauh 14 jam ke benua biru. Berangkat dari Balikpapan abang menuju Surabaya kemudian menembus kota pahlawan menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu Duta Wisata Malang yang dulu juga satu keluarga Duta wisata seluruh Indonesia, Tak lama di Malang, Abang hanya 2 hari kemudian kembali ke bandara Surabaya untuk terbang menuju ibu kota. Ahh, Suasana yang sudah biasa ketika sampai di Jakarta, Macet, Ramai dan padat. Keberangkatan abang memang baru esok hari, Sengaja memang untuk stay di Jakarta agar penantian beberapa bulan lalu berjalan sesuai rencana. Penantian setelah melewati gempuran mencari ide, Merangkai kata dalam tulisan, serta melakukan aksi yang sekaligus hobi yang sukses di tahap pertama. Di tahap kedua #15HariCeritaEnergi mengulas tulisan lewat presentasi yang diuji oleh juri dari berbagai kompetensi yang akhirnya membuat salah sat