Hallo Bosku!
Pernah ngebayangin ga kita bisa menikmati Hutan yang terbentang luas tanpa di tebang, Air sungai yang mengalir jernih, Udara bersih yang dapat kita nikmati setiap hari. Polusi dan perubahan iklim sudah terjadi di setiap belahan dunia, Hutan yang terus di tebang untuk pembangunan dan perluasan infrastruktur, Air yang tercemar karena limbah pabrik yang tidak di olah dengan tepat, Polusi yang terus menyerang karena gas hasil pabrik perusahaan minyak bumi, batu bara, dll. Suka tidak suka kita sedang merasakan itu, Merasakan dampak dari apa yang kita bangun, dampak dari setiap pembangkit energi tak terbaharukan yang beroperasi dan dampak dari energi yang kita gunakan sehari-hari.
Lalu? Apa yang harus kita lakukan sekarang? apakah kita terus mendukung penggunaan energi tak terbaharukan dengan terus menggunakannya sebagai sumber energi utama kita, Atau kita mulai beralih?!.
Energi Alternatif atau Energi Bersih Tebraharukan masa kini menjadi solusi yang mainstream (sudah biasa) di gunakan di beberapa negara dunia, Bahkan beberapa negara maju memanfaatkan energi terbaharukan sebagai sumber energi utama. Lalu, Kenapa harus energi terbaharukan?
Berikut abang akan menjelaskan alasan kita harus mulai beralih:
1. Ramah Lingkungan
Sobat pasti tahu, Energi yang bersumber dari alam tersedia secara alami dan tidak akan habis, Memanfaatkan energi terbaharukan tidak menghasilkan limbah hasil industri ketika di manfaatkan tidak seperti, Energi fossil yang menghasilkan emisi CO2 yang tinggi. Dengan membangun pembangkit energi bersih terbaharukan kita turut mengurangi dampak dari penebangan pohon dan penggunaan lahan yang berlebih. Pada pembangkit listrik tenaga angin luas lahan yang di butuhkan adalah sekitar 12 - 57 hektar per MegaWatt. Walaupun pada dasarnya lahan yang di gunakan tidak akan terganggu, Lahan bisa di gunakan untuk berkebun, Berternak ataupun untuk jalan raya. Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga dapat di bangun di lahan bekas industri yang tidak terpakai atau di tengah laut, Pembangunan Pembangkit listrik tenaga angin di tengah laut juga dapat meningkatkan populasi ikan karena sekaligus berperan sebagai terumbu karang buatan.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya juga fleksibel karena teknologinya dapat di pasang dimanapun seperti di atap rumah masyarakat.
Membangun pembangkit listrik energi terbaharukan berarti menyediakan lahan untuk menanam pohon yang lebih luas, potensi perusakan tanah seperti penggalian tambang batu bara juga dapat di tekan dan berkurang dengan mulai beralih ke energi terbaharukan.
2.Harga Kompetitif Dalam Jangka yang Panjang.
Permintaan akan batu bara dan minyak bumi sebagai sumber energi masih besar dengan harga yang relatif stabil, Banyak yang berfikir bahwa biaya jika menggunakan energi terbaharukan memerlukan biaya yang lebih tinggi di banding energi fossil.
Berdasarkan infografis dari tahun ke tahun biaya energi listrik terbaharukan semakin kompetitif, Biaya dari penggunaan listrik tenaga surya menunjukkan penurunan yang signifikan dalam 38 tahun terakhir, Semakin banyaknya pengguna pembangkit listrik tenaga surya dan semakin masifnya pembangunan pembangkit membuat tren penurunan biaya listrik energi terbaharukan.
Tren yang sama juga di tunjukkan oleh energi panas bumi biaya listrik semakin menurun setiap dekadenya, Para pengembang tenaga surya dan panas bumi semakin giat mengembangkan teknologinya, Di lain sisi semakin banyak pihak yang proaktif mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi , Akan semakin murah biaya dari pembangkitnya. Energi terbaharukan unggul dalam pemanfaatan sumber energi yang dapat di manfaatkan secara cuma-cuma karena berasal dari alam, Dengan investasi yang sesuai.
3. Perawatan Mudah Di Banding Energi Konvensional dan biaya produksi rendah.
Tahapan dalam memperoleh sumber minyak bumi hingga mengolahnya menjadi bahan bakar tentu tidak murah, perlu di lakukan eksplorasi terlebih dahulu, Setelah di temukan sumber minyak lalu di lakukan produksi untuk mengangkat minyak ke permukaan langkah ini di sebut Eksplorasi dan Produksi, Tidak berhenti di situ, setelah di lakukan Eksplorasi dan Produksi, Minyak di alirkan melalui pipa menuju ke tahap pengolahan, Di tahap ini fraksi-fraksi minyak bumi di pisahkan dengan cara destilasi untuk mendapatkan produk yang di inginkan seperti ( LPG, Solar, Avtur, hingga Asphalt & Wax), Setelah produk di hasilkan produk lalu di alirkan ke pihak pemasaran untuk di jual dan ada sebagian yang menuju tangki penampungan sementara. Proses yang panjang, Resiko yang besar membuat biaya produksi minyak bumi melambung tinggi. Dengan menggunakan energi terbaharukan perawatan dan biaya produksi yang di hasilkan lebih rendah dengan teknologi yang ada.
4. Dampak Pada Lingkungan & Perubahan Iklim.
Salah satu alasan untuk beralih menggunakan energi terbaharukan adalah Perubahan Iklim,
Perubahan Iklim menjadi perhatian utama masyarakat dunia, Dampak dari perubahan iklim menyebabkan naiknya temperatur dunia secara tidak wajar. Peristiwa ini mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem, membahayakan kesehatan dan cadangan kebutuhan pangan manusia. Penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas produksi listrik yang di dominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi yang mencakup 30% dari total emisi gas yang menyebabkan pemanasan global. Emisi yang di keluarkan oleh gas bumi adalah sekitar 272 - 907 gram CO2e/kWh sementara batubara memiliki emisi 635 -1633 gram CO2e/kWh. Data menunjukkan peralihan pembangkit energi fossil ke pembangkit energi terbaharukan mengurangi angka kematian dini dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Emisi yang di hasilkan pembangkit energi fossil sangat berdampak dengan masalah pernafasan, serangan jantung, dan kanker. Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Angin, Dna Air tidak berasosiasi dengan emisi polusi udara, Sehingga pemanfaatan energi terbaharukan untuk listrik menawarkan keuntungan bagi kesehatan masyarakat yang signifikan di bandingkan penggunaan energi fossil.
5. Menjangkau Daerah Terpencil Dan Mendorong Perekonomian.
Indonesia memiliki lebih dari 14.000 pulau yang terbentang dari sabang sampai marauke, Dianatara pulau-pulau tersebut terdapat pulau kecil yang sulit di akses, Di karenakan daerah yang terpencil dan memerlukan biaya yang besar untuk sampai di sana. Kondisi medan yang beresiko juga menjadi hambatan dalam penyebaran akan akses energi ke daerah terpencil. Dengan menggunakan energi terbaharukan seperti energi matahari, Penyebaran akses energi dapat menjangkau daerah terpencil, Panel surya dapat menghemat lahan karena dapat di pasang di atap rumah warga. Pembangkit Energi terbaharukan dapat memaksimalkan potensi daerah terpencil seperti Arus sungai, Cahaya matahari, Dan Angin yang bersumber secara alamiah, Sehingga tidak memerlukan pembangunan infrastruktur yang banyak seperti energi fossil.
Tersedianya akses energi di daerah terpencil dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, Adanya akses listrik menjadi peluang baru untuk mempermudah penggunaan teknologi dalam setiap pekerjaan yang di lakukan di daerah tersebut. Pembangkit energi terbaharukan juga membuka lapangan pekerjaan dalam pengoperasian skala besar yang berdampak kepada masyarakat sekitar.
Energi Bersih Tebaharukan merupakan solusi yang efektif dan efisien dalam jangka waktu yang panjang, Ini merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan energi dan lingkungan yang di hadapi dunia saat ini. Energi terbaharukan memiliki manfaat yang lebih besar di banding penggunaan energi fossil, Apalagi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan energi terbaharukan yang tersedia di negeri kita. Dengan kondisi geografis indonesia yang di lewati garis khatulistiwa matahari dapat bersinar melebihi batas optimal yaitu 6-8 jam per hari, Potensi panas bumi indonesia juga mencakup 40% dari total seluruh energi panas bumi dunia. Hal tersebut menjadi penguat bahwa sumber daya energi terbaharukan Indonesia adalah energi untuk saat ini dan masa depan. Lalu, Sudah siap untuk beralih ke energi bersih terbaharukan?
Cek info seputar energi di www.esdm.go.id ya!
Salam #15HariCeritaEnergi,
Yoga Pratama
@yogpratam
Komentar
Posting Komentar